amarah ini kian memuncak, telinga terasa panas terbakar mendengar ceramahnya.
ingin rasanya mengeluarkan isi kepalanya untuk mengetahui cara berpikirnya.
penampilan saya hendak diseragamkan, kebebasan saya terus dibatasi.
apa maksud anda menimpahkan semua kesalahan pada saya kemudian menghubungkan ke rambut panjang dan celana robek saya.
sebegitu bencinya anda dengan penampilan saya. bagaimana nanti jika saya bertato? mungkin nama saya akan dicoret dalam kartu keluarga."gerah ngeliat lo" kata2 yg sering terlontar dan membuat saya muak.
sekali lagi jangan salahkan rambut ini,rambut ini tidak merugikan kesehatan fisik/mental (contoh: tidak ada orang gila/mati karena rambut panjang).atau celana ini yang usang dan robek karena sering dipakai.
jauhkan pikiran anda atau presepsi soal penampilan mencerminkan tindak kriminal, anda harus menyadari mereka yg bersafari / berjubah putih pun bisa lebih kriminil.
mungkin kali ini saya tidak beruntung, saya sendiri menjadi korban diskriminasi (korban persepsi) dan mirisnya lagi terjadi dalam keluarga sendiri.
Jika anda melihat pria berambut panjang dan celana robek itu sama dengan berandalan, dari sudut mana anda menilainya ?
jelaskan supaya saya bisa memakluminya.Saya cuma berharap masyarakat untuk bisa SALING menghargai.
jangan terjebak dalam pemikiran yang konsevatif.
mulailah berpikirlah diluar kotak.
Jangan pernah menilai buku dari sampulnya saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar